Memindahkan isi server fisik ke dalam mesin virtual cukup menyulitkan ketika dihadapkan dengan proses instalasi ulang OS, konfigurasi ulang aplikasi dan seterus seterusnya…

Untungnya sudah ada iso clonezilla yang mampu mentransfer isi harddisk server fisik ke dalam hdd server virtual, berikut langkah yang harus dilakukan :

Persiapan awal : download iso clonezilla (saya pribadi mengambil yang AMD ini) dan burn ke cd.

A. Langkah ini dilakukan pada server fisik yang akan di clone (source) :
1. login kedalam server dan cek kapasitas hdd terpakai dengan ‘du -c -h /’ dari hasil ‘du’ ini kita dapat menentukan besaran hdd yang diperlukan untuk membuat mesin virtual (VM) nya.
2. reboot server dan arahkan agar server boot ke cd-rom drive yang ada live cd clonezilla, step nya sebagai berikut :
– clonezilla live (default settings)
– enter saja pada pilihan bahasa dan keyboard map
– start clonezila
– remote_source
– expert
– disk_to_remote_disk
– ip static (saya tidak mengubah default ip/netmask/gateway dari clonezilla)
– choose local disk as source (contoh saya menggunakan ‘sda’, kapasitas 8gb)
– extra parameter, beri (*) pada ‘-icds’
– ‘-sfsck’
– ‘-k1’
– ‘-pa choose’
– diperlukan enter beberapa kali sebagai konfirmasi tindakan yang sudah dipilih, sehingga tampil layar seperti ini :

dan server fisik siap mentransfer isi hdd nya menuju server virtual.

B. Langkah ini dilakukan pada server virtual sebagai hasil clone (destination) :
1. boot server dengan iso clonezilla dan lakukan step berikut :
– clonezilla live (default settings)
– enter saja pada pilihan bahasa dan keyboard map
– enter_shell
– didalam console/shell clonezilla berikan perintah berikut :
# sudo su –
# ocs-live-netcfg (saya mengubah ip address server VM menjadi 192.168.120.2)
# ocs-onthefly -icds -s 192.168.120.1 -t sda
– diperlukan enter beberapa kali sebagai konfirmasi atas cli yang diberikan, sehingga muncul progress bar seperti berikut :

tampilan diatas menunjukan sedang dilakukan proses transfer isi hdd server fisik menuju hdd server virtual, dari contoh diatas, hdd server fisik (source) berkapasitas 8gb (terpakai 5gb) dan hdd pada server virtual tujuan (destination) berkapasitas 7gb.

Setelah progress transfer complete 100%, silakan reboot server virtual ke hdd pertama (sda) dan shutdown server fisiknya.

Demikian langkah-langkah migrasi server fisik ke server virtual untuk os linux dan dengan hdd yang berbeda kapasitas, selamat mencoba ya ‘Khaldy Perdana’..DWYOR!

(sumber : https://www.youtube.com/watch?v=UxaVdo7RSk4)